Ina Sekuritas ● 2 tahun yang lalu
Istilah cash flow mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian banyak orang, khususnya bagi Anda yang sedang berjuang mengelola keuangan pribadi Anda menuju suatu goal, yakni kebebasan finansial.
Cash flow adalah arus kas, di mana adanya sebuah perputaran (pemasukan dan pengeluaran) uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Cash flow tidak hanya berlaku untuk perusahaan, akan tetapi Anda pun bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara fundamental, cash flow pribadi tidak jauh berbeda dengan cash flow perusahaan. Dengan cash flow, Anda dapat mengatur dan mengevaluasi perputaran uang Anda.
Cash flow terbagi menjadi dua, yaitu cash flow masuk dan keluar. Yang disebut cash flow masuk adalah pendapatan. Robert T Kiyosaki dalam bukunya yang berjudul ‘Cash flow Quadrant’ membagi cash flow ke dalam empat kuadran tergantung dari mana pendapatan bulanan Anda peroleh. Keempat kuadran tersebut adalah E(Employee, karyawan), S(Self-Employee Business, pekerja mandiri), B(Big Business, perusahaan besar), dan I(Investor, penanam modal). Apabila Anda seorang karyawan sebuah perusahaan, pendapatan bulanan Anda tergantung dari pendapatan rutin seperti gaji, bonus, dan tunjangan. Sedangkan cash flow keluar adalah segala pengeluaran Anda baik yang bersifat wajib dan tak bisa dihindari seperti pajak, tagihan listrik, internet, transportasi, biaya makan, maupun pengeluaran tambahan seperti kegiatan hiburan atau self-reward.
Setelah mengetahui keempat kuadran di atas dengan memetakan penghasilan pribadi ke dalam kuadran yang sesuai, katakanlah kuadran E(Employee, karyawan), kini Anda dapat mendokumentasikan setiap cash flow yang masuk dan keluar sehingga Anda dapat mengetahui dalam hal apa Anda berperilaku hemat/ boros. Anda juga dapat mengontrol dan memilah manakah yang termasuk ke dalam kebutuhan atau keinginan Anda. Untuk mencapai kebebasan finansial, Kiyosaki lebih menekankan kuadran B dan I, di mana kebebasan finansial akan Anda dapatkan lebih cepat dengan membuat orang bekerja untuk Anda di dalam bisnis Anda, atau uang yang bekerja untuk Anda hasil dari investasi. Berikut beberapa tips apabila Anda ingin melakukan perpindahan cash flow ke kuadran B dan I.
Passive Income atau pendapatan pasif adalah pendapatan yang dihasilkan tanpa perlu menyisihkan waktu dan tenaga untuk mengelolanya. Pasif income bisa diperoleh dari hasil investasi, atau royalti terhadap suatu karya. Hobi Anda bisa saja menjadi salah satu penghasilan Anda. Sudah saatnya Anda melihat kembali skill apa saja yang Anda miliki dan siap Anda jadikan sebagai penghasilan tambahan.
Dengan menyadari akan pentingnya dana darurat bagi masa depan, Anda bisa mempersiapkannya mulai dari sekarang dengan menyisihkan sebagian pendapatan dari cash flow masuk Anda ke dalam tabungan khusus untuk dana darurat sehingga di masa depan pendapatan utama Anda tidak terganggu biaya dari kejadian tak terduga.
Investasi merupakan langkah yang tepat bagi Anda yang sudah memahami betul tujuan Anda dalam mengelola keuangan. Berinvestasi tidak selalu dimulai dengan modal besar, Anda bisa memulai sesuai dengan profil risiko Anda. Anda pun dapat memilih instrumen investasi yang paling cocok dengan Anda. Contohnya seperti deposito, emas, properti, saham, atau reksadana.
Kabar baiknya, sudah lebih dari 30 tahun Nikko Sekuritas membantu baik investor lokal maupun investor asing dalam penyediaan layanan investasi saham dan reksadana dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
Perlu diingat, segala sesuatu membutuhkan proses dan konsistensi termasuk dalam pengelolaan cash flow menuju kebebasan finansial seperti yang ingin Anda capai. Semakin cepat Anda memutuskan untuk mengelola, semakin baik hasil yang mungkin akan Anda peroleh di masa mendatang.